#DIARYFARM

   Maul Berulah Di minggu kedua perjalanan kami, peternakan mulai tumbuh dan berkembang dengan baik. Namun, pada suatu hari, Maul, yang semula tampak berguna dalam tugas-tugas berat di peternakan, mulai berulah. Kusmanto memberi tugas kepada Maul untuk pergi ke kota dan membeli pakan babi. Itu adalah tugas yang seharusnya sederhana, tetapi sesuatu yang tak terduga terjadi. Saat Maul sedang dalam perjalanan ke kota, tiba-tiba muncul berita di televisi dengan foto yang mengejutkan. Foto itu menunjukkan seorang pria yang tidak lain adalah Maul, yang sedang menodongkan senjata ke seorang teller bank. Dia berada di dalam bank dengan latar belakang dinding abu-abu dan tanda yang bertuliskan "administrasi." Teller tersebut berada di belakang meja dengan monitor komputer di atasnya. Semua terlihat sangat serius, dan situasi itu tampaknya semakin buruk. Ketika saya melihat berita ini, saya merasa terkejut dan bingung. Maul, yang dulunya dikenal sebagai preman pasar yang sangat bengis,

  Hari ini adalah awal dari perjalanan baru saya, Kusmanto. Saya berdiri di depan lahan yang akan saya bangun menjadi peternakan yang penuh kebahagiaan dan kesejahteraan. Memakai setelan hitam rapi, saya merasa siap untuk menghadapi semua tantangan yang mungkin muncul di depan saya. Peternakan ini terletak di lingkungan yang begitu alami dan damai, dikelilingi oleh pepohonan dan pagar kayu yang menjaga keamanan hewan-hewan yang akan saya pelihara. Bahkan ada papan kayu biru yang bertuliskan "Barokah X Pade," yang memberi harapan bahwa tempat ini akan memberikan berkah dan kebahagiaan yang melimpah. Latar belakang yang memukau adalah pemandangan pegunungan yang indah. Ini adalah pengingat bahwa peternakan ini berada di daerah yang tenang dan damai, di mana alam masih memegang kendali. Saya tidak sabar untuk memulai perjalanan saya di sini, merenovasi bangunan, memilih hewan ternak, dan menjaga agar semuanya sehat. Namun, akhir pekan yang padat datang, dan saya merasa perlu men